Quantcast
Channel: Travel Journal of Satya
Viewing all articles
Browse latest Browse all 119

Menikmati Matahari di Pulau Bidadari #EnjoyTheSun

$
0
0



“Sat, kamu berbulan-bulan di pulau di timur Indonesia kok kulitnya nggak gosong dekil sih?” tanya seorang teman baik saya minggu lalu saat saya baru pulang melanglang buana.

“Mungkin karena rajin pakai sunblock ya, kulitku nggak gosong dan mengelupas, tapi berubah warna jadi coklat itu mutlak, hehehehe” jawab saya.

Kulit hitam berkilau itu cantik versi saya... Hitam tak apa asal sehat ;)

Memang benar adanya kalau beraktivitas di bawah matahari, kulit kita pasti berubah menjadi lebih gelap. Jadi nggak berguna dong pakai sunblock kalau kulit kita tetap jadi hitam?

Eits, jangan salah.

Memakai sunblock itu tujuannya bukan supaya kulit kita tetap putih atau cerah melainkan agar tetap sehat. Sehat karena terhindar dari kulit terbakar, penuaan kulit dini dan yang terburuk adalah kanker kulit.

Oleh karena itulah, kita butuh perlindungan tabir surya yang memiliki SPF (Sun Protection Factor) dan PA (Protection Against UVA). SPF berguna untuk melindungi kita dari sinar Ultraviolet B (UVB) dan PA untuk melindungi kita dari sinar Ultraviolet A (UVA).

Pasti teman-teman pernah lihat kan produk perawatan kulit yang ada tulisan SPF 20, SPF 30, SPF 50 bahkan SPF 100? Lalu ada tulisan PA++ atau PA+++. Apa sih artinya?

Jadi, SPF rendah atau tinggi, menentukan berapa lama kita harus mengoleskannya kembali tapi tergantung jenis kulit dan lingkungan juga. Suncare yang memiliki SPF lebih tinggi pun tidak menjamin perlindungan kulit sepanjang hari.  Saya dapat info kalau 1 SPF = 5 menit. Jadi kalau SPF 30 berarti melindungi kulit kita selama 150 menit, sekitar 2,5 jam. Kalau SPF 50 berarti 250 menit atau sekitar 4 jam.

Untuk PA biasanya diindikasikan dengan tanda +. Tanda + diartikan sebagai seberapa kuat kulit kita terlindung oleh UVA. Satu + berarti 2x lebih kuat, ++ berarti 4x lebih kuat dan +++ berarti 8x lebih kuat. Untuk iklim di Asia, yang disarankan adalah PA++.

Namun meski hitungannya seperti di atas, ada baiknya kita mengoleskan kembali tabir surya setiap dua jam sekali karena paparan sinar matahari berbeda-beda di tiap tempat. Pemakaian di tiap-tiap area tubuh pun ada takarannya. Takaran yang tepat adalah memakai metode ‘teaspoon rule’ atau aturan sendok teh.  Untuk area wajah, leher dan lengan, baiknya masing-masing 1 sendok teh sunblock. Untuk area dada, punggung dan kaki, masing-masing 2 sendok teh sunblock. Dengan takaran segitu, dijamin saat kamu pakai sunblock di muka nggak comeng-comeng kayak pakai topeng. Hehehe…

Varian Sun Care dari Nivea. Silakan pilih sesuai kebutuhan kamu ;)


Satya kok jadi banyak tahu ilmu tentang Sunblock, SPF, PA++ sih?

Sebenarnya itu karena Sabtu kemarin saya diajak ikut blogger and community gathering ke Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu. Bersama NIVEA Indonesia, saya dan teman-teman lain dibekali ilmu baru tentang kesehatan kulit dari dokter spesialisnya langsung dan bermain games-games seru nan atraktif langsung di bawah matahari.

Beda penampilan, beda warna kulit, tapi perlindungannya sama-sama pakai Nivea dong ;)

Sesi belajar jadi model Nivea by Kelly Tandiono


Untuk saya pribadi, memakai sunblock memang sudah jadi kebiasaan sehari-hari. Saya senangnya sunblock yang tidak lengket di kulit, melindungi kulit dari UVA & UVB, tahan air karena saya seringnya main di laut, dan juga bisa melembabkan kulit. Dan ternyata semua itu dimiliki oleh produk-produk NIVEA SUN. Jadi, saya memang sudah memakai produk ini sejak dulu. Kini ada 18 varian produk mulai dari regular protection, kids, face, after sun dan juga tanning.

Tapi saya baru tahu ada produk NIVEA baru yang lebih pas buat saya yaitu Nivea Sun Invisible Protection Transparent Spray SPF50. Jujur nggak tahu awalnya kalau Nivea punya varian produk yang ini. Eh tahu-tahunya dikasih gratis sama NIVEA untuk dicoba dan dibawa pulang. Kyaaa! Terima kasih NIVEA! Pas dicobain semprot ke wajah sendiri memang enak, wangi dan juga nggak lengket di kulit. Nilai plusnya adalah spray ini transparan jadi nggak kayak pakai topeng putih kalau pakai sunblock. Super love it!

Ini jadi travel companion favorit saya yang baru!


Semua partisipan gathering kemarin diajak ke Pulau Kelor untuk seru-seruan menyelesaikan #EnjoyTheSun challenge yang disiapkan oleh tim NIVEA. Makin seru terasa karena ada bintang tamu spesial yakni Ramon Y Tungka dan Kelly Tandiono. Siapa sih yang nggak kenal mereka? Bertepatan dengan promo film terbaru mereka yang bertajuk ‘Labuan Hati’, Ramon dan Kelly terlihat sangat senang bermain bersama di Pulau Kelor. Meski langit tidak terlalu cerah, tapi terik panasnya tetap terasa. Tapi karena sudah pakai Nivea Sun, nggak perlu khawatir apa-apa karena kulit kita terlindungi.


Kak @TitiwAkmar bahagianya kebangetan pasti karena ketemu Bang Ramon yaaa...

Pose setelah model coaching-clinic by Kelly Tandiono


Oh ya, baiknya kita memakai sunblock 20 menit sebelum terpapar matahari langsung ya. Pun meski cuaca mendung, ada baiknya kita tetap memakai sunblock karena sinar UVA dan UVB ini tidak kasat mata dan tidak selalu terasa panas di kulit. Semakin tinggi suatu tempat, maka paparan sinar UVA & UVB akan semakin kuat. Itu kenapa kalau pendaki gunung tidak pakai sunblock, wajahnya pasti gosong dan terkelupas. Jadi  memakai sunblock itu, nggak harus saat ke pantai kan?

Waktu acara kemarin kita diberitahu juga kalau Ramon dan Kelly sedang mencari sepuluh orang untuk diajak jalan-jalan gratis ke Labuan Bajo / Kepulauan Komodo di Flores. Wah, semua langsung belingsatan ngiler mau ikutan.

Caranya mudah banget! Kamu boleh pilih mau jadi #TeamRamon atau #TeamKelly, follow Instagram @enjoythesunramon atau @enjoythesunkelly dan ikutan challenge-nya. Meski saya sudah berkali-kali ke Labuan Bajo, nggak akan pernah bosan untuk ke sana. Jadi, ikutan challengenya sama-sama yuk!

Team hore-hore #EnjoyTheSun








Viewing all articles
Browse latest Browse all 119

Trending Articles